A. Zat Stimulan
Kafein
adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam tanaman kopi, daun teh dan
coklat. Zat kafein terbanyak terdapat pada kopi. Biji kering kopi
robusta misalnya mengandung 2% -2,5% kafein. Kafein juga terdapat dalam
minuman ringan dan berbagai obat tertentu. Kafein dapat meningkatkan
gairah dan kesiagaan, tetapi juga dapat menimbulkan kecemasan (anxietas).
Tembakau mengandung suatu senyawa proaktif yang disebut nikotin.Nikotin berasal dari nama Jean Nicot, orang yang memperkenalkan manfaat nikotin dalam bidang medis.
Kokain
berasal dari tanaman koka ( Erythroxylum coca) yang tumbuh di Bolivia
dan Peru pada lereng-lereng pegunungan Andes, di Amerika Selatan.Dalam
bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai obat bius (anestesi)
local, tetapi sekarang tidak digunakan lagi.
Efek samping stimulan yang paling umum termasuk diantaranya adalah :
Stimulan
adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat
proses proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung,
pernapasan dan tekanan darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga
dan menyembunyikan kelelahan.
Stimulan
menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS)
atau keduanya sekaligus. Beberapa stimulan meghasilkan sensasi
kegirangan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberi pengaruh
pada CNS. Stimulan digunakan dalam terapi untuk menaikkan atau
memelihara kewaspadaan, menjadi penawar rasa lelah juga memperbaiki
kemampuan berkonsentrasi bagi orang- orang yang didiagnosus sulit
memusatkan perhatian (terutama ADHD).
Berdasarkan efek yang terjadi pada tubuh orang yang mengkonsumsi stimulan, ada 2 jenis yaitu:
a) Obat yang bersifat stimulansia sedang :
- Kafein dalam Kopi
- Nikotin dalam tembakau
- Ephedrin yang digunakan untuk mengobati asma dan bronkitis
b) Obat yang bersifat stimulansia kuat :
- Kokain
- Amfetamin
- Ektasi
- Tablet diet seperti Duromine
Obat-obat
tersebut yang termasuk dalam kelompok ini digolongankan ke dalam jenis
obat terlarang karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat
dan berkelakuan melawan hukum dan ketagihan
- Saat mengkonsumsi stimulan, Stimulan akan diserap dalam tubuh (darah), diiringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon “Fight or Flight”. Efek dari kerja adrenalin, detak jantung yang sangat cepat, meningkatnya tekanan darah, tarikan nafas yang berat dan cepat.
Saat
Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke
dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk
menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai
hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan
kenapa saat mengkonsumsi, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan
untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai pengguna yang
berbadan kurus dibandingkan pengguna yang kelebihan berat badan.
Dalam
jangka panjang, Stimulan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam
darah, mengakibatkan si pengguna, walaupun sudah lama berhenti
mengkonsumsi, sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini
sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah
satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Di
dalam otak, sebagai respon terhadap Stimulan, otak akan memerintahkan
tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah
senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain
killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller
kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa
relaks dan euphoria.
- Ketergantungan
- Insomnia
- Kehilangan nafsu makan
- Tekanan darah tinggi
- Sakit perut
- Kematian
- Rasa lelah
- Perasaan terganggu
- Sakit kepala
Stimulan
adalah zat yang dapat meningkatkan kerja organ-organ tubuh manusia
namun juga dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan secara
berlebihan.Misalnya penurunan berat badan, kerusakan syaraf hingga
kematian.
Pemakaian
zat ini (Kokain dan Amfetamin) biasanya karena mengharapkan efek
euphoria, menimbulkan rasa percaya diri, memperbaiki penampilan misalnya
pada artis yang naik pentas, mengurangi rasa lelah, mengurangi rasa
ngantuk dan rasa lapar.
- 1. KAFEIN
- 2. ROKOK
Efek negatif dari beberapa bahan kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut :
a) Karbon monoksida (CO) .
- Zat ini merupakan gas yang sangat beracun.
- Gas karbon monoksida mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat oksigen dan membuat jantung akan bekerja lebih keras.
- Keracunan gas CO dapat menyebabkan kematian.
b) PAH, dapat menyebabkan kanker.
c) Tar dan resin
- Suatu cairan berwarna kuning kecoklatan.Keduanya dapat menumpuk dan mengganggu kerja paru-paru.
- Sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dapat menyebabkan kanker.
- Tar dan resin juga dapat membuat sistim pernapasan teriritasi, sehingga sesak napas.
d) Nikotin
- Bersifat racun. Zat inilah yang menyebabkan adiksi dalam rokok.
- Nikotin dapat menstimulan susunan saraf pusat.
- Kadar nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 1% sampai 4%.Sedangkan kadar nikotin yang masuk ke paru-parau sekitar 0,25 mg dari setiap batang rokok yang di hisap.
- Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.
- 3. KOKAIN
Zat
kokain pada tanaman koka dipisahkan dari daunnya, sehingga didapat suatu
kristal berwarna putih.Penyalah gunaan pemakaiannya dapat dengan cara
ditelan, disedot melalui hidung, disuntik atau dihisap melalui rokok.
Kokain tergolong stimulan susunan saraf pusat. Pada dosis rendah, dapat
melambatkan denyut jantung, tetapi pada dosis tinggi dapat meningkatkan
denyut jantung sehingga tekanan darah naik.
Penyalahgunaan pemakaian kokain, dapat menimbulkan :
- Eksitasi ( perasaan senang sekali).
- Kesadaran yang berkabut.
- Pernapasan tidak teratur, kejang dan tremor.
- Pupil melebar, denyut nadi bertambah cepat, tekana darah naik ,rasa cemas dan ketakutan
- Kokain dimetabolisasi secara cepat oleh hati , sehingga toletansi cepat terjadi.
4. AMFETAMIN
Akhir abad ke 19, para ahli farmasi berhasil menemukan struktur kimia epinefrin (adrenalin),
yaitu suatu zat yang secara alami sudah ada dalam tubuh untuk
menghadapi stress dalam hidup.Setelah penemuan tersebut, ratusan zat
yang berkhasiat mirip diantaranya amfetamin, berhasil disintesa.Beberapa
diantaranya dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,tetapi lebih banyak
yang disalahgunakan
Amfetamin juga dikenal dengan nama speed, uppers, whiz atau sulfat.Contoh obat-obat penenang yang mengandung amfetamin adalah Ecstacy dan shabu-shabu (SS).
Penggunaan amfetamin dalam bidang kesehatan adalah :
- Untuk pengobatan terapi depresi ringan.
- Parkinsonisme (penyakit akibat benturan dikepala terus menerus)
- Skizofrenia (gila)
- Hipotensi (tekanan darah tinggi)
Penyalah gunaan amfetamin yang tidak berdasarkan petunjuk kesehatan :
- Sebagai dopping, yaitu meningkatkan prestasi dalam pertandingan olah raga secara tidak sah.
- Untuk mengurangi berat badan karena dapat menghilangkan rasa lapar.
- Untuk meningkatkan ketahanan fisik dalam bekerja.
- Untuk menghilangkan rasa kantuk sehingga sering digunakan oleh pengemudi jarak jauh
Bila dipakai terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dengan gejala rasa lelah, apatis (sikap tak peduli), depresi, rasa
nyeri pada seluruh tubuh, gerakan motorik lamban, hipersomnia (tidur
terus) dan banyak mimpi.
Intervensi utama utama dalam menangani para nyalahguna obat-obatan
adalah detoksifikasi atau menghentikan penggunaan obat tersebut.
Seseorang yang mabuk karena amfetamin dapat disadarkan dengan pemberian
sejenis fenotiazin dalam dosis yang tepat. Fenotiazin adalah jenis
obat-obatan yang biasa digunakan untuk menangani skizofrenia.
Detoksifikasi ini merupakan cara pertama dan termudah dalam menangani
pecandu atau penyalahguna obat-obatan. Terdapat dua pendekatan dalam
menangani penyalahguna obat, yaitu biologis dan psikologis.
Efek samping stimulan yang paling umum termasuk diantaranya adalah :
- Tekanan darah tinggi
- Sakit perut.
- Sakit kepala.
- Gugup.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus